Belajar kesuksesan Proyek, perjuangan dibalik pendirian Tokopedia

Proyek merupakan sesuatu yang direncanakan untuk sebuah tujuan, dan memiliki batas batas tertentu seperti dana dan waktu. Jika kita mahasiswa, maka kuliah adalah sebuah proyek ? Hmm…

Tahukah anda, bahwa keberhasilan sebuah proyek tentu saja butuh perjuangan yang tidak mudah dan dana yang tidak sedikit. Salah satu proyek bisnis start up  e-commerce yang terbilang sukses dalam dunia teknologi informasi di Indonesia yaitu Mall Online bernama Tokopedia dengan slogannya yang cukup nyentrik di TV Indonesia yaitu “sudah ke tokopedia belum”

Kenapa sukses ?

Data Technisia.com

Tokopedia merupakan salah satu situs belanja online terbesar di Indonesia ini berhasil memecahkan rekor nilai investasi di Asia Tenggara. Betapa tidak, nilai kontraknya mencapai 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Nilai investasi yang tidak sedikit tersebut tentunya akan digunakan untuk membangun tim yang lebih solid dan menjadikan Tokopedia sebagai perusahaan lokal yang mendunia.

 

Tokopedia selalu dikunjungi oleh 10 juta pengguna internet setiap bulan. Banyak sekali pengguna internet di Indonesia yang mengunjungi situs Tokopedia untuk mencari informasi seputar jual beli produk. Tak hanya itu saja, sepanjang empat tahun beroperasi, telah terjadi transaksi jual beli sebanyak 24 juta kali di situs Tokopedia. Dan nilai transaksi yang terjadi dalam setahun bisa mencapai puluhan miliar dalam setiap hari. Hal inilah yang membuat situs Tokopedia menjadi salah satu situs belanja online terbesar dan terpercaya di Indonesia. Bahkan, saat ini Tokopedia menempati posisi dengan budaya perusahaan terbaik, mengalahkan Total dan Nutrifood yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. 

Bermodalkan tugas pertama manajemen proyek kemarin artikel ini dibuat dan juga implikasi dari analisis browsing….eh.     

                  

Kami mendapatkan beberapa perincian yaitu sebagai berikut :

Pendiri                                    

William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison

Detail Perusahaan                 

Tokopedia memungkinkan setiap individu, toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online. Sejak diluncurkan tahun 2009, sampai hingga 2016, layanan dasar Tokopedia bisa digunakan oleh semua orang secara gratis. Dengan visi untuk "Membangun Indonesia yang Lebih Baik Lewat Internet", Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online.

Biaya Pembuatan         

Modal awal 2,5 milyar 

Waktu Pembuatan   

2 tahun (2007 - 2009), masih dikembangkan sampai sekarang

Masalah yang dihadapi        

1. Pencarian modal awal yang cukup sulit, karena tidak dipercaya oleh para investor yang meragukan latar belakang CEO- nya.
2. Tidak ada inkubator atau dukungan untuk startup di Indonesia saat itu
3. Adanya kompetitor berat dengan dukungan serius seperti Plasa.com   
4. Pada awal-awal pendirian orang Indonesia masih terbiasa dengan iklan baris dan belum paham tentang marketplace
5. Mendapat banyak kritikan dan cemoohan dari berbagai pihak, malah sampai dibilangin “ dia terlalu bermimpi, dan menyuruh untuk lebih realistis”
6. Awalnya CEO Tokopedia tidak punyai pengalaman cukup memadai mengenai bisnis dan internet.

Penyelesaian                         

1. Pendiri tokopedia mencari modal awal dengan cara mendatangi orang yang dikenal termasuk menceritakan ide kepada atasan tempatnya bekerja sehingga dalam waktu dua tahun dapat mengumpulkan dana sebesar 2,5 milyar.
2. Merekrut banyak lulusan baru yang memiliki gairah dan semangat untuk bekerja dan merekrut para ahli untuk menjadi mentornya.
3. Belajar bahasa inggris dan ilmu pendukung lainnya untuk mendukung bisnis yang dijalankan
4. Menerapkan sistem tidak berbayar yang diterapkan kepada para penggunanya.
5. Untuk pengembangan sistem, setiap tahunnya tokopedia memperoleh suntikan dana dari para pemodal ventura dunia.
6. Mempelajari sistem gratis lain seperti facebook untuk mendapatkan pemasukan.
7. Bertahan dari gencarnya kompetitor dengan selalu menghadirkan inovasi guna tetap mempertahan pelanggan lama dan menggaet yang baru.
8. Mengembangan kualitas SDM karyawan dengan melekatkan tiga nilai yaitu growth mindset, focus on consumer, serta make it happen & make it better. 

Pelajaran yang diambil         

1. Keberhasilan sebuah projek membutuhkan sifat kerja keras, pantang menyerah, konsistensi, dan kerja sama tim yang solid.
2. Untuk membangun sebuah bisnis mall online kita bisa lakukan pendekatan dan pelajari perilaku orang dalam berbelanja dan melakukan kerja sama dengan pihak perbankan dan logistik lokal.
3. Bangun rasa kepercayaan dan loyalitas untuk konsumen. Tak perlu mengajak orang ramai-ramai menjadi member namun hanya sebentar, tapi meski sedikit, mereka rajin bertransaksi di e-commerce kita.
4. Untuk terjun ke bisnis e-commerce, tak perlu belajar teknis. Namun, pelajari peluang pasar/kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Dengan mempelajari tren yang sedang terjadi dan mencari solusi permasalahan yang sedang terjadi, agar kita bisa membangun bisnis baru.
5. Modifikasi bisnis sesuai apa yang diinginkan. Sesuaikan antara minat, bakat dan modal. Semua hal tersebut saling berkolaborasi membentuk jalan menuju kejayaan bisnis

Moto

Itu adalah beberapa hal yang kami dapatkan, tidak menutup kemungkinan terdapatnya tambahan. Tapi dari hal diatas dapat dipastikan bahwa proyek memiliki batas dana, waktu , tujuan dan untuk berhasil butuh perjuangan. Proyek yang berhasil dalam hal bisnins adalah menganalisa dan mengutamakan pelanggan serta berpikir seperti pelanggan lakukan. Mencari titik kurang dari sistem yang belum ada kemudahan teknologi informasinya adalah modal awal untuk membuat start up, belajar dari latar belakang pendirian tokopedia kita seharusnya tidak meyerah dan berjuang untuk proyek apapun yang kita ambil dan dan laksanakan.